Senin, 19 Desember 2016

Syiah bukan Islam



Sumber: Status FB Aisyah Salsabila

Kisah nyata wanita yang bernama Aisyah ini terjadi di kota Medan, sebelum Aisyah pergi ke masjid untuk mengisi kajian ibu-ibu dekat rumah, dia menyempatkan untuk mampir dulu ke rumah sepupu karena ingin mengambil kitab Fiqih Supppnnah yang beberapa hari lalu dipinjamkan kepada sepupunya karena Aisyah akan membawanya ke pengajian.
Ternyata di rumah sepupunya sedang ada tamu yang penampilannya sangat islami, Kemudian Aisyah bertanya kepada sepupunya.
Siapa mereka?
Sepupunya menjawab: Mereka itu temanku sewaktu SMA. Kemudian Aisyah memuji penampilan mereka yang sangat Islami, dia berkata: "nah begitu dong kamu seharusnya, pakai pakaian yang tertutup (jilbab besar)".
Sepupunya menimpali: "Tapi pemahaman mereka beda dengan pemahamanmu yang kau ajarkan padaku Aisyah."
Aisyah pun bertanya: "Memang bagaimana perbedaannya?"
Sepupunya menjawab: "Lebih baik kau bicara sendiri dengan mereka."
Aisyah menjawab: "Tapi aku sedang ada pengajian."
Sepupunya berkata: "Sebentar saja, setidaknya kau bisa mengetahui perbedaan pemahamanmu dengan mereka."
Baiklah kata Aisyah.
Kemudian Aisyah ikut duduk di ruang tamu dengan mereka dan mengucapkan salam.
Setelah ngobrol beberapa waktu, Aisyah sudah bisa memastikan bahwa mereka ini adalah wanita-wanita Syiah.
Lalu Aisyah beranikan diri untuk bertanya: Kalian penganut syiah?
Si tamu pun menjawab: Benar.
Aisyah berkata: Subhanallah, sungguh indah penampilan wanita-wanita Syiah..
Si tamu pun tertawa ringan dan berkata: Terima kasih tapi memang beginilah kami di ajarkan dan kami kemari pun dengan tujuan mengajak teman kami ini (sepupu Aisyah) untuk ikut dalam pengajian kami. Jika mbak Aisyah ingin ikut juga, mari sama-sama.
Aisyah menjawab: Aisyah tertarik sekali ukht, tapi Aisyah sekarang sedang ada keperluan. Bagaimana kalau nanti malam kalian sempatkan datang ke rumah Aisyah untuk mendakwahi Aisyah dan keluarga Aisyah tentang ajaran yang kalian anut, apa kalian punya waktu?
Si tamu pun berkata: Tentu, tentu kami akan datang.
Aisyah mengatakan: Alhamdulillah, nanti Husna (sepupunya) akan menemani kalian, rumah Aisyah dekat dari sini kok.
Kemudian Aisyah pamit, sepupunya mengantarkan ke depan pagar dan bertanya: Aku gak ngerti aisyah, untuk apa kami ke rumahmu?
Aisyah menjawab: Nanti kau akan tau Husna
Sepupunya membalas: Duh syah, jangan gitu, bilang aja..
Aisyah: Mereka sedang berniat untuk mensyiahkanmu Husna, sementara sudah pernah kukatakan bahwa Syiah itu jauh dari Islam.
Maka nanti malam in sya Allah kita yang akan mengembalikan pemahaman mereka ke pemahaman yang benar, in sya Allah.
Setelah selesai shalat Isya' beberapa menit kemudian datanglah mereka ke rumah Aisyah. Tapi Aisyah melihat mereka bersama seorang lelaki dan penampilannya juga luar biasa islaminya, berjubah putih dan imamah hitam.
Aisyah senyum saja dan sudah tau bahwa ini lah orang yang akan mereka andalkan dalam mendakwahi Aisyah sekeluarga.
Wanita-wanita itu memberi salam dan Aisyah menjawab salam mereka dengan senyum tapi Aisyah tidak langsung mempersilahkan mereka masuk rumah.
Aisyah berkata: afwan ukht, tunggu dulu, sebelum masuk rumah, Aisyah harus minta izin dulu pada mahram Aisyah, sebab kalian membawa seorang lelaki.
Mereka mengangguk saja dan tersenyum manis.
Aisyah bertanya pada abangnya: Bang, apakah laki-laki ini boleh masuk?
Abang Aisyah menjawab: Boleh.. biar abang yang menemani kalian. Kemudian masuklah mereka semua, dan memperkenalkan laki-laki yang ada bersama mereka, ternyata benar bahwa laki-laki itu yang membimbing mereka dan yang mengisi dakwah di pengajian mereka.
Singkat cerita, setelah basa-basi selama 3-4 menit maka dakwah mereka pun di mulai.
Salah seorang tamu tadi bertanya: Mbak Aisyah nama lengkapnya siapa?
Aisyah menjawab: Aisyah bintu Umar al Muhsin bin Abdul Rahman Salsabila, kenapa ya ukhty?
Si tamu: Wow panjang juga ya hehe.. oh enggak hanya kami ingin memanggil mbak dengan nama yang lain, bagaimana jika kami panggil dengan Salsa saja?
Aisyah sudah menyadari bahwa mereka tidak akan suka dengan nama Aisyah, sebab serupa dengan nama istri Rasulullah, dan mereka sangat benci kepada ummul mukminin Aisyah.. na'udzu billah min dzalik
Aisyah pun tersemnyum dan berkata: Boleh juga, tapi boleh tau alasannya apa ya ukht?
Si tamu: Kami tidak menyukai nama itu sebab .......... (dia cerita cukup panjang dan intinya menjelek-njelekkan ummul mukminin Aisyah).
Tiba-tiba si laki-laki (ustadz Syiah) yang mereka ajak itu angkat suara.
Ustadz Syiah itu berkata: Aisyah itu adalah pendusta dan pezina, semoga Allah membakarnya di neraka.
Mendengar ucapan orang bodoh ini mata Aisyah spontan tertutup dan hati aisyah terasa bergetar.. kemudian Aisyah menundukkan kepala dan mengucap istighfar, dan memohon pada Allah agar dikuatkan mendengar fitnah keji dari mulut-mulut yang masih jahil, kemudian setelah tenang, Aisyah angkat kepala dan senyum pada mereka dan membuat situasi seolah-olah Aisyah tidak tau tentang hal itu.
Aisyah berkata: Masya Allah, benarkah begitu ustadz?
Ustadz Syiah menjawab: Benar, dialah penyebab wafatnya rasulullah, dia yang meracuni rasulullah hingga wafat.. semoga laknat selalu menyertainya.
Air mata aisyah menetes mendengar ucapan orang ini, dalam hatinya bagai tersayat-sayat.. seorang ibu dihina di depan anak-anaknya, rasanya ingin melemparkan gelas ini ke wajahnya. Aisyah pun melihat abangnya sudah mengenggam kedua tangannya dan menahan amarah. Namun sebelumnya Aisyah sudah mengiingatkan kepada abangnya bahwa diskusi ini tentu akan membuat hati panas.
Aisyah pun menimpali: Astaghfirullah, sehebat itukah fitnahnya?
Si tamu wanita menjawab: Kok fitnah mbak? itu nyatanya, nih kami bawa kitab tafsir Al Ayyasyi (kitab Syiah) didalamnya terdapat bukti, bahkan Abdullah bin Abbas mengatakan Aisyah adalah seorang pelacur, ini ada kitabnya.
Dia keluarkan kitab tapi Aisyah lupa nama kitabnya, ma'rifat rijal kalau Aisyah tidak salah ingat. DanAisyah melihat memang isinya benar seperti yang mereka ucapkan.
Singkat cerita, mereka terus menghina Aisyah dan para sahabat, sampai telinga ini seperti sudah bengkak.
Akhirnya Aisyah tidak tahan dan berkata pada mereka: Sebentar ustadz, Aisyah mau ambil kitab Syiah punya Aisyah, ada yang ingin Aisyah tanyakan mengenai isinya.
Ustadz Syiah menjawab: Silahkan.
Aisyah sudah siapkan satu soal yang akan menunjukkan jati diri mereka, apakah mereka orang yang cerdas atau cuma bisa ngomong besar.
Dan pertanyaan ini juga pernah ditanyakan oleh syaikh Adnan kepada seorang syaikh Syiah, tapi syaikh Syiah malah bingung menjawabnya.
Aisyah berkata sambil menyodorkan kitabnya: Nih dia kitabnya.
Ustadz Syiah: Oh saya juga punya itu, Al Ghaibah, kebetulan saya bawa hehe.
Aisyah berkata: Oh iya, kebetulan..
Si tamu wanita berkata: Hehe, Allah memudahkan urusan kita hari ini.
Aisyah tersenyum ringan melihat tingkah laku mereka.
Aisyah berkata: Begini ustadz, di dalam kitab ini disebutkan tentang beberapa wasiat rasul kepada imam ali, benarkah ini ustadz?
Ustadz Syiah: Halaman berapa?
Aisyah: 150 no 111
Ustadz Syiah: Sebentar saya lihat. Ya, benar, lalu apa yang ingin ditanyakan dari wasiat yg mulia ini?
Aisyah: Masih berlakukah wasiat ini ustadz?
Ustazd Syiah: Tentu, sampai hari kiamat.
Aisyah: Di dalam kitab ini rasul berwasiat
"Yaa 'Aliy anta washiyyi 'ala ahli baiti hayyihim wa mayyitihim wa 'ala nisa-i. fa man tsabbattuha laqiyatniy ghadan, wa man tholaqtuha fa ana bari’un minha".
Ustadz Syiah hanya bergumam
Aisyah: Benarkah ini ustadz?
Ustadz Syiah: Bagaimana kamu mengartikan kalimat wasiat itu.
Aisyah: Isi wasiat ini adalah
"wahai 'Ali engkau adalah washiy ahlul baitku (penjaga ahlul baitku) baik mereka yang masih hidup maupun yg sudah wafat, dan juga ISTRI-ISTRIKU. Siapa diantara mereka yang aku pertahankan, maka dia akan berjumpa denganku kelak. Dan barang siapa yang aku ceraikan, maka aku berlepas diri darinya, ia tidak akan melihatku dan aku tidak akan melihatnya di padang mahsyar."
Benarkah ini ustadz?
Ustadz Syiah: Benar ini wasiatnya.
Aisyah: Yang ingin saya tanyakan, apakah Aisyah istri Rasulullah itu pernah dicerai oleh Rasulullah?
Ustadz Syiah begumam dan berkata: Tidak..
Aisyah: Apakah Aisyah di pertahankan Rasulullah sampai Rasulullah wafat?
Ustadz Syiah: Ya benar.
Aisyah: Lalu kenapa tadi ustadz bilang Aisyah itu masuk neraka sedangkan dalam wasiat ini Aisyah tergolong orang yang masuk surga??
Ustadz Syiah: Bukan seperti itu maksud dari wasiat ini mbak Salsa.
Aisyah tersenyum melihat tingkah si ustadz dan Aisyah melirik kedua wanita syiah tadi yang mulai hilang senyumannya.
Aisyah: Entahlah ustadz tapi inilah isi dari kitab Syiah dan ini adalah wasiat dari Rasulullah, berarti wasiat ini tidak lagi dianggap oleh orang Syiah sendiri ya ustadz?
Ustadz Syiah: Oooh tidak begitu tapi,, tapi bukan begitu cara menafsirkannya.
Dan akhirnya dia menjelaskan tentang penafsirannya tapi sedikitpun tidak masuk akal bahkan kedua wanita syiah itu sendiri pun terlihat bingung mendengar penjelasan si Ustadz Syiah.
Abang Aisyah pun berkata: Ustadz, saya tidak faham dengan penjelasan antum, mohon diulangi ustadz.
Ustadz Syiah tersebut mulai gelisah.
Ustadz Syiah: Begini, intinya hadits wasiat ini dinilai oleh ahli ilmu hadits Syiah dan tentunya berdasarkan ilmu hadits Syiah adalah lemah sekali bahkan sampai derajat palsu.
Aisyah berkata dalam hati: Wah ini ustadz mulai aneh. tadi katanya wasiat ini masih berlaku sampai hari kiamat, sekarang menyatakannya sebagai hadits palsu.
Aisyah diam beberapa saat memikirkan bagaimana cara membuat orang ini terdiam dan malu karena pendapatnya sendiri.
Aisyah: Sudah-sudah, cukup, mungkin ini terlalu rumit pertanyaannya, nih ada pertanyaan lagi ustadz.
Seperti yang pernah saya dengar bahwa Syiah menganggap bahwa Ali lah yg seharusnya menjadi khalifah setelah wafatnya Rasulullah, apakah benar?
Ustadz Syiah: Ya benar sekali, tapi Abu Bakar rakus akan kekuasaan sampai-sampai dia berbuat kezaliman dan makar yang besar, diikuti pula oleh Umar dan Utsman.
Aisyah: Apakah ada dalil yang menunjukkan Ali sebagai orang yang dipilih Rasul menjadi khalifah sesudah wafatnya beliau?
Ustadz Syiah: Tentu ada, hadits Ghadir Khum , ketika Nabi sedang menunaikan haji wada' disertai beberapa orang sahabat besar, Nabi berkata kepada Buraidah: "Hai Buraidah barangsiapa menganggap aku sebagai pemimpinnya, maka terimalah Ali sebagai pemimpin..”
Aisyah: Ustadz, kalau saya tidak mengamalkan dan sengaja menolak apa yang diperintahkan Nabi, kira-kira apa hukuman buat saya ustadz?
Ustadz Syiah: Mbak Salsabila bisa dihukumi kafir karena mendustakan Nabi.
Aisyah: Astaghfirullah, berarti imam Ali pun telah kafir dalam hal ini ustadz, sebab dia tidak mengindahkan perintah Nabi, jika memang ini dalil yang menunjukkan Ali sebagai khalifah, bahkan imam Ali membai'at Abu Bakar, maka Abu Bakar pun di hukumi kafir, begitu juga Umar, dan semua sahabat yang menyaksikan ketika itu semuanya kafir, sebab yang menjadi pesan Rasul adalah man kuntu maulahu fa 'Aliyyun maulahu, siapa menganggap aku sebagai pemimpinnya, maka terimalah Ali sebagai pemimpin.
Benarkah begitu ustadz? Atau haditsnya palsu juga?
Ustadz Syiah: Hmmmm.. Haditsnya shahih.. tapi bukan begitu juga maksudnya.
Aisyah: Tapi tunggu ustadz, sebelum ustadz jelaskan maksudnya saya pengen tanya lagi biar kelar. Apakah setelah imam Ali yang akan menjadi khalifah adalah anaknya Al Hasan?
Ustadz Syiah: Ya benar sekali, tidak bisa dipungkiri.
Aisyah: Ada dalilnya? Shahih apa tidak?
Ustadz Syiah: Ada, shahih jiddan (sekali).
Aisyah: Bagaimana bunyinya?
Ustadz Syiah: Wahai Ali engkau adalah khalifahku untuk umatku sepeninggalku, maka jika telah dekat kewafatanmu maka serahkanlah kepada anakku Al Hasan,,
hadits ini cukup panjang menjelaskan tentang 12 imam.
Aisyah: Ustadz coba lihat kembali kitab Al Ghaibah yang berisi tentang wasiat Rasul tadi. Tidakkah isinya sama dengan yg baru saja ustadz sebutkan?
Ustadz Syiah: Sebentar.. oh iya sama.
Aisyah: Bukankah tadi saat kita membahas tentang keberadaan Aisyah di sorga, ustadz katakan hadits ini palsu?, tapi sekarang saat membahas tentang dalil kekhalifahan Ali dan Hasan malah ustadz berbalik mengatakan hadits ini shahih jiddan???
Ustadz Syiah pun diam seribu bahasa. Aisyah melihat raut ustadz berubah dari biasanya, mau senyum tapi tanggung, mau pulang tapi malu.
Aisyah: Ustadz, saya pernah dengar dari teman-teman saya bahwa Syiah itu suka bertaqiyah. Apakah ini bagian dari taqiyah itu?
Abang Aisyah: Hahahaha.. ustadz, akuilah bahwa Aisyah radhiyallahu 'anha adalah penghuni surga, Abu bakar adalah khalifah pertama, Umar kedua, Utsman ketiga,dan Ali keempat,
kita semua mencintai ahlul bait ustadz, Ali juga setia kepada kepemimpinan Abu bakar, Umar dan Utsman. Dan Ali sangat mencintai ketiga sahabatnya, bahkan sampai-sampai nama anak-anak Ali dari istrinya yang lain (selain Fathimah) diberi nama Abu Bakar, Umar & Utsman ... Apakah ustadz mau menafikan itu semua?
Ustadz Syiah: Hmmmmm.. sebaiknya kami pulang saja.
Aisyah: Tunggu ustadz, ustadz belum menjawab pertanyaan kami.
Ustadz Syiah: Sepertinya kalian sudah tau semua.
Aisyah: Oh berarti ustadz mengakui kebenaran ini?
Ustadz Syiah: Allahu a'lam, saya permisi dulu.
Husna (sepupu Aisyah): Bagaimana dengan kalian(kedua wanita syiah)?
Salah satu dari wanita Syiah angkat bicara: "Saya akan kembali lagi besok kesini dan saya harap Husna mau menemani saya"
Ustadz Syiah: Baiklah kalau begitu kalian tinggal disini dan saya pamit.
Wassalamu 'alaikum..
Kami: Wa'alaikumussalam warahmatullah.
Selesai.
Sumber: Status FB Aisyah Salsabila
Semoga kisah ini membuka mata hati kita dan pengetahuan kita tentang ajaran yang menyimpang, khususnya Syiah di Indonesia. Share dan sebarkan kawan! JANGAN DIABAIKAN karena tentu kita berharap kepada Allah agar Indonesia tidak menjadi "sarang besar" penganut syiah yang sesat. Kita berharap kisah seperti ini mampu membendung laju mereka dan membuka wawasan kita semua agar sadar bahayanya paham syiah.
Semoga bermanfaat. Wassalam

Senin, 14 November 2016

Ayo ikutan jadi mombassador-sgm-eksplor
buka link ini ya http://emak2blogger.com/2016/11/14/mombassador-sgm-eksplor/

Kamis, 03 November 2016

AKSI DAMAI BELA AL QURAN 4 NOV

Mengocehlah.... Agar Jakarta tak seperti Granada (Spanyol)

(1). Apa yg menyebabkan kerajaan Granada, sbg salah satu kerajaan Islam terkuat di Eropa, akhirnya runtuh?


(2). Jawaban pastinya adalah karena serangan musuh.

(3). Tapi serangan musuh tentu tidak serta merta dilakukan begitu saja. Banyak faktor yg harus diperhitungkan. Salah satunya adalah 'timing' yg pas.

(4). Utk mengetahui kapan 'timing' yg pas, raja Ferdinand dari Aragon perlu mengutus mata2.

(5). Yg dilakukan sang mata2 cukup sederhana : pantau 'ocehan' masyarakat Granada.

(6). Satu waktu ia melihat anak kecil menangis. Dihampirinya sang bocah dan bertanya ttg apa yg menyebabkannya menangis?

(7). "Aku menangis karena anak panahku tidak tepat sasaran", jawab sang bocah. "Bukankah kamu bisa mencobanya lagi?", kata sang mata2.

(8). Jawaban sang bocah cukup mengejutkan. "Jika satu anak panah saya gagal mengenai musuh, apa mungkin musuh memberi saya kesempatan utk memanahnya lagi?"

(9). Mendengar 'ocehan' bocah tsb, sang mata2 menyarankan raja Ferdinand utk tidak menyerang Granada saat ini. Anak kecilnya aja begitu, gimana org2 tuanya?

(10). Bbrp tahun kemudian sang mata2 kembali ke Granada dan dilihatnya seorang dewasa yg sedang menangis.

(11). "Mengapa kau menangis?" tanya si mata2. "Kekasihku meninggalkan aku", jawab si org dewasa tsb.

(12). Maka sang mata2 merekomendasikan inilah 'timing' yg tepat utk melakukan penyerangan.

(13). Tidak butuh lama, Granada sbg benteng terakhir kaum muslimin di Eropa, dapat dikuasai dgn mudah.

(14). Puncak malapetaka bagi kaum muslimin Granada adalah dgn dibentuknya lembaga Inguisition (inkuisisi, pengadilan yang dibentuk oleh dewan gereja). Pilihannya hanya 2 : menerima ajaran katholik atau dibantai.

(15). Maka tamatlah riwayat kaum muslimin di Andalusia, dan Eropa secara keseluruhan.

(16). Mungkinkah tragedi Granada terulang di negeri kita? Bisa iya, bisa tidak. Tergantung apa 'ocehan' kita.

(17). Saya teringat sebuah ceramah dari 'Da'i Sejuta Ummat', (alm) KH. Zainuddin MZ. Beliau katakan: "Allah memang menjamin bahwa Islam akan terus ada di muka bumi hingga akhir zaman; namum Dia tidak menjamin bhw Islam akan terus ada di Indonesia."

(18). Spt mata2 di Granada dulu, musuh2 Islam saat ini jg sedang memata-matai kita. Menunggu 'timing' yg pas.

(19). Bahkan kini mrk tak perlu repot2 terjun langsung ke lapangan utk mengetahui isi ocehan dan obrolan kita.

(20). Cukup pantau sosial media dan simak tema2 apa yg menjadi concern kaum muslimin. Suka berdebat atau bersatu.

(21). Utk saat ini bolehlah kita bernafas lega. Namun tetap bersiaga.

(22). Bahwa disaat MU kalah telak oleh Chelsea, kita masih 'ngoceh' soal penindasan saudara kita di Suriah dan Palestina.

(23). Bahwa tatkala valentino rossi terjatuh, kita masih 'ngoceh' ttg qur'an yg dinistakan.

(24). Bahwa ditengah dukungan terhadap adik Rachel di Voice Kids Indonesia, kita juga semangat mendukung petisi2 online yg digalang utk memenjarakan ahok.

(25). Bahwa saat media aktif menyoroti kasus pembunuhan mirna, kita masih 'ngoceh' tentang pemerintahan yang makin bobrok.

(26). Bahwa saat amerika dan yahudi memunculkan kembali opini bentuk bumi bulat atau datar dengan video _Flat Earth_-nya, kita tetap 'ngoceh' tentang bahayanya gerakan syiah, komunis, kristenisasi, liberalisme dan lainnya.

(27). Ini tanda dan mjd pesan bagi musuh bhw ghiroh jihad itu blm luntur dari dada kaum muslimin.

(28). Apalagi kemudian terbukti bhw kita tidak sekedar besar ngoceh di sosial media, tapi juga wujud di dunia nyata.

(29). Jutaan kaum muslimin, tidak hanya di Jakarta, tapi di berbagai tempat hadir dalam aksi-aksi pembelaan terhadap kehormatan agama yg dilecehkan, dan puncaknya insya Allah pada 4 November nanti.

(30). Ini jelas membuat musuh ketar-ketir meski di back up kekuasaan sekalipun.

(31). Apalagi setelah ustadzuna, KH. Tengku Zulkarnain (wasekjen MUI) menyampaikan 'ocehan' nya: "Wahai Para Penjilat dan Penjual Agama! Berhenti lah Menghina Kami Umat Islam. Nanti Jika Kami Teriakkan JIHAD AKBAR, Kalian Musnah."

(32). Maka jangan anggap remeh meski sekedar 'mengoceh' di dunia maya utk membela Islam. Krn bisa jadi inilah yg membuat mrk berfikir ulang utk menyerang kita. #Granada

(33). Ini ocehanku mana ocehanmu?

Ocehan karyawan yg terjepit di KRL.

I like monday

31/10/2016

-ERWIN-

Senin, 30 Mei 2016

Ternyata Ketika Tidur Roh Kamu Pergi ke Tempat Ini

BeritaMuslim. Tidur adalah waktunya istirahat di mana kita tahu bahwa otak dan tubuh kita semuanya mengambil waktu rehat setelah bekerja seharian. Namun, tidur juga kerap dianggap sebagai kematian kecil yang terjadi pada manusia karena dalam saat kita tidur, kita berada dalam keadaan tidak sadar. Diketahui juga bahwa roh kita akan meninggalkan tubuh kita yang tengah terbaring di atas tempat tidur. Yang membuat penasaran dan membuat orang bertanya-tanya adalah jika memang benar roh kita pergi saat kita tidur nyenyak, ke mana ia akan pergi?


Memang rasa-rasanya akan sangat sulit untuk melakukan penelitian tentang hal ini, namun rupanya jika membaca Al-Qur’an secara teliti, maka di sana sudah ada penjelasan lengkapnya di mana Allah menyatakan firman-Nya bahwa jiwa seseorang dipegang Allah ketika matinya orang tersebut dan jiwa seseorang juga dipegang oleh-Nya meskipun belum mati dan pada waktu istirahat dalam tidur. 

Jiwa orang tersebut ditahan oleh Allah yang sudah Ia tetapkan kematiannya dan jiwa yang lain pun akan dilepaskan oleh Allah hingga waktu yang sudah ditentukan. Sebenarnya dari situlah ada tanda-tanda kuasa Allah yang telah ditunjukkan kepada mereka para ahli yang disebut kaum berpikir.

Roh manusia menurut Islam adalah seperti itu, yang intinya memang jiwa seorang manusia sudah jelas dipegang Allah ketika meninggal, tapi kenyataannya adalah bahwa tidak hanya saat orang itu meninggal saja jiwanya ada pada Allah. Allah pun bertanggung jawab dan menahan jiwa orang-orang yang belum mati; Dia menahannya ketika orang-orang tersebut sedang istirahat dalam tidur. Itulah tanda betapa besar kuasa Allah yang bertanggung jawab atas manusia ciptaan-Nya tidak hanya ketika mereka bangun tapi juga ketika saat dalam keadaan tidur. Jadi, bisa dipastikan bahwa roh kita sangat aman karena jiwa kita dipegang oleh Allah sendiri.

Dari ayat tersebut, kita manusia menjadi tahu betul kemana ruh pergi saat manusia tidur. Jadi, roh kita bukan jalan-jalan ke mana saja secara sembarangan tapi memang jiwa kita dipegang secara aman oleh Sang Pencipta kita sendiri. Oleh karena itu seharusnya kita tidur seperti yang disabdakan oleh Rasulullah.

Rasulullah dalam sabdanya mengatakan bahwa seseorang yang bangun dari tempat tidurnya, dan kembali lagi, kainnya harus dikibas-kibaskan sebanyak tiga kali sebelum beranjak melanjutkan tidur dan naik ke atas tempat tidur lagi. Sebenarnya, orang tersebut tidak pernah tahu apa yang terjadi ketika dia meninggalkannya. Kemudian jika membaringkan tubuh, disarankan untuk membaca doa khusus menyebut nama Allah yang intinya berserah diri kepada Allah dan mempercayakan hidup sepenuhnya di tangan-Nya yang memelihara hamba-hamba-Nya yang shalih.


Ada saran baik bahwa sebelum berangkat tidur untuk beristirahat setelah seharian melakukan aktivitas, jangan lupa untuk melakukan wudhu lebih dulu. Banyak yang percaya bahwa terkadang tidur yang tidak bisa nyenyak itu karena diganggu oleh makhluk halus dan semacamnya, maka dengan berwudhu, hal ini akan melindungi kita dari gangguan si jahat dalam bentuk apapun. Ditambah dengan doa yang disarankan sebelumnya, makin lengkaplah senjata perlindungan yang kita punya dan tidak perlu khawatir sebab Allah-lah yang memberikan perlindungan sepenuhnya. Wudhu akan sangat berguna untuk menjaga tubuh kita juga tetap dalam keadaan suci bahkan ketika sebelum tidur. Jadi, sudah jelas di sini dan telah terjawab dimanakah ruh kita saat tidur.

Rabu, 30 Maret 2016

Ilmuwan Besar Perancis Peluk Islam Usai Bedah Mumi Firaun

Dream - Maurice Bucaille lahir, besar dan sepenuhnya menimba ilmu di Perancis. Setelah menamatkan pendidikan menengah atas, ia belajar di Fakultas Kedokteran, Universitas Prancis. Kemudian menjadi dokter bedah terkenal dan terpintar yang pernah dimiliki Perancis modern. Namun, cerita keislamannya mampu mengubah hidupnya dan belakangan menginspirasi banyak orang.  Siapa sang profesor yang sangat dikagumi ini, silahkan baca profilnya di sini http://bit.ly/1sAIenf
Apa saja hasil karya sang profesor dan bagaimana cara dia menemukan Islam dan dunia keilmuan silahkan baca pada tautan ini http://bit.ly/1lTkkf3
Sebagaimana luas diketahui, Perancis terkenal sebagai negara yang tertarik dengan arkeologi dan budaya. Di akhir 80an, Perancis meminta Mesir untuk mengirimkan mumi Firaun untuk dilakukan serangkaian eksperimen dan penelitian.
Akhirnya mumi penguasa Mesir terkenal tersebut akhirnya tiba di Perancis. Mumi itu kemudian dipindahkan ke ruangan khusus di Monument Center. Para arkeolog, ahli bedah dan ahli anatomi mulai melakukan studi tentang mumi ini dalam upaya untuk menyelidiki misteri Firaun.
Dokter bedah senior dan ilmuwan yang bertanggung jawab atas studi tentang mumi Firaun adalah Profesor Maurice Bucaille. Sementara proses restorasi mumi berjalan, Maurice Bucaille sibuk dengan pikirannya. Dia mencoba untuk menemukan bagaimana Firaun ini meninggal.
Saat larut malam, ia menemukan penyebabnya. Sisa-sisa garam yang terjebak dalam tubuh mumi itu adalah bukti bahwa ia meninggal karena tenggelam dan mayatnya segera diangkat dari laut.
Terlihat jelas juga bahwa para pendeta Mesir kuno buru-buru mengawetkan tubuh Firaun tersebut. Tapi Maurice bingung dengan sebuah pertanyaan, bagaimana tubuh ini--dengan mengesampingkan tubuh mumi lainnya dari Mesir kuno-- tetap utuh hingga sekarang meskipun tubuhnya pernah tenggelam di laut.
Maurice sibuk memikirkan hal tersebut ketika seorang koleganya mengatakan tidak usah terlalu dipikirkan karena dalam Islam disebutkan bahwa Firaun ini memang tenggelam.
Pada awalnya, dia sangat tidak yakin dan menolak pernyataan tersebut. Dia mengatakan penemuan seperti itu hanya bisa diketahui melalui peralatan komputer canggih dan modern.
Maurice bertambah tercengang setelah koleganya yang lain mengatakan bahwa Alquran, kitab suci yang dipercaya muslim, menceritakan kisah tenggelamnya Firaun dan mengatakan tubuh tersebut akan tetap utuh meskipun ia telah tenggelam.
Maurice bertambah terkejut dan terus bertanya-tanya, dari mana kitab suci umat Islam ini mendapatkan data, sementara mumi tidak ditemukan sampai 1898. Selain itu Alquran juga baru diturunkan kepada umat Islam selama lebih dari 1400 tahun setelah peristiwa tenggelamnya Firaun. Mengingat juga sampai beberapa dekade lalu seluruh umat manusia termasuk muslim tidak tahu bahwa orang Mesir kuno mengawetkan firaun mereka?
Maurice Bucaille terjaga sepanjang malam menatap tubuh Firaun, berpikir mendalam soal kitab Alquran yang secara eksplisit mengatakan bahwa tubuh ini akan utuh setelah tenggelam.
"Bisakah dipercaya nabi Muhammad SAW tahu tentang ini lebih dari 1.000 tahun yang lalu ketika saya baru saja mengetahu hal itu?" pikir Maurice.
Pikiran Maurice malam itu dipenuhi berbagai pertanyaan dan keheranan tentang kitab suci umat Islam. Mumi tersebut akhirnya dikembalikan ke Mesir.
Jatuh Cinta dengan Alquran
Tapi, karena ia sudah tahu tentang kisah Firaun versi muslim, ia segera berkemas dan melakukan perjalanan ke Arab Saudi. Kebetulan saat itu di Arab Saudi diadakan konferensi medis yang dihadiri banyak ahli anatomi muslim.
Di sana, Maurice memberitahu mereka tentang penemuannya, yaitu bahwa tubuh Firaun itu tetap utuh bahkan setelah ia tenggelam. Salah satu peserta konferensi membuka Alquran dan membacakan surat Yunus ayat 92 yang menceritakan kisah bagaimana tubuh Firaun diangkat dari dasar laut dan atas izin Allah, tubuh itu akan utuh agar menjadi bahan renungan bagi orang-orang yang berpikir sesudahnya.
Dalam kegembiraannya setelah dibacakan ayat tersebut, Maurice berdiri di hadapan para peserta konferensi berkata, 'Aku telah masuk Islam dan percaya pada Alquran ini'.
Saat kembali ke Perancis, Maurice Bucaille menghabiskan 10 tahun melakukan studi tentang kesesuaian fakta-fakta ilmiah saat ini dengan yang disebutkan dalam Alquran. Dia berusaha meyakinkan dirinya bahwa Alquran tidak pernah bertentangan dengan satupun fakta ilmiah.
Dia kemudian menulis buku tentang Alquran yang menghebohkan seluruh negara-negara Barat, dengan judul, "The Bible, The Qur’an and Science, The Holy Scriptures Examined In The Light Of Modern Knowledge."
Buku tersebut sangat laris dan bahkan ratusan ribu eksemplar telah diterjemahkan dari bahasa Perancis ke bahasa Arab, Inggris, Indonesia, Persia, Turki dan Jerman. Bahkan tersebar ke hampir semua toko buku di seluruh dunia.
"Sisi ilmiah dari Alquran telah mengejutkan saya sejak awal, karena pikiran saya belum pernah melihat begitu banyak kajian ilmu pengetahuan yang disuguhkan secara akurat. Itu semacam cermin bagi ilmu pengetahuan yang sudah ditulis dalam buku-buku ilmiah selama ini padahal ilmu tersebut sudah ada lebih dari 13 abad yang lalu," sepenggal catatan kata pengantar Maurice dalam bukunya.
(Sumber: Onislam.net)

AYAH… sudahkah mencoba ngobrol dengan anak-anak? Alhamdulillah jika sudah dan teruskan hal itu sesering mungkin sambil kita belajar terus...